Selasa, 19 Februari 2013

structeure bumi



Labels: belajar
Artikel struktur dan lapisan bumi ini saya buat untuk memenuhi permintaan salah satu pengunjung dalam tulisan terdahulu tentang jenis jenis batuan. Sebagaimana kita ketahui bumi adalah planet pada urutan ketiga setelah planet-planet lain yang berdekatan dengan matahari.Jarak bumi dengan matahari sekitar 150 juta km, berbentuk bulat dengan radius ± 6.370 km.Bumi terdiri dari bermacam-macam srtuktur dan lapisan sehingga terbentuk satu planet yaitu bumi. 


Struktur Bumi

Bentuk Planet Bumi
Bentuk planet Bumi sangat mirip dengan bulat pepat (oblate spheroid), sebuah bulatan yang tertekan ceper pada orientasi kutub-kutub yang menyebabkan buncitan pada bagian khatulistiwa. Buncitan ini terjadi karena rotasi bumi, menyebabkan ukuran diameter katulistiwa 43 km lebih besar dibandingkan diameter dari kutub ke kutub. Diameter rata-rata dari bulatan bumi adalah 12.742 km, atau kira-kira 40.000 km/π. Karena satuan meter pada awalnya didefinisikan sebagai 1/10.000.000 jarak antara katulistiwa ke kutub utara melalui kota Paris, Perancis.

Topografi lokal sedikit bervariasi dari bentuk bulatan ideal yang mulus, meski pada skala global, variasi ini sangat kecil. Bumi memiliki toleransi sekitar satu dari 584, atau 0,17% dibanding bulatan sempurna (reference spheroid), yang lebih mulus jika dibandingkan dengan toleransi sebuah bola biliar, 0,22%. Lokal deviasi terbesar pada permukaan bumi adalah gunung Everest (8.848 m di atas permukaan laut) dan Palung Mariana (10.911 m di bawah permukaan laut). Karena buncitan khatulistiwa, bagian bumi yang terletak paling jauh dari titik tengah bumi sebenarnya adalah gunung Chimborazo di Ekuador.

Proses alam endogen/tenaga endogen adalah tenaga bumi yang berasal dari dalam bumi. Tenaga alam endogen bersifat membangun permukaan bumi ini. Tenaga alam eksogen berasal dari luar bumi dan bersifat merusak. Jadi kedua tenaga itulah yang membuat berbagai macam relief di muka bumi ini seperti yang kita tahu bahwa permukaan bumi yang kita huni ini terdiri atas berbagai bentukan seperti gunung, lembah, bukit, danau, sungai, dsb. Adanya bentukan-bentukan tersebut, menyebabkan permukaan bumi menjadi tidak rata. Bentukan-bentukan tersebut dikenal sebagai relief bumi.

 Komposisi Kimia Bumi
Massa bumi kira-kira adalah 5,98×1024 kg. Kandungan utamanya adalah besi(32,1%), oksigen (30,1%), silikon (15,1%), magnesium (13,9%), sulfur (2,9%), nikel (1,8%), kalsium (1,5%), and aluminium (1,4%); dan 1,2% selebihnya terdiri dari berbagai unsur-unsur langka. Karena proses pemisahan massa, bagian inti bumi dipercaya memiliki kandungan utama besi (88,8%) dan sedikit nikel (5,8%), sulfur (4,5%) dan selebihnya kurang dari 1% unsur langka.

Ahli geokimia F. W. Clarke memperhitungkan bahwa sekitar 47% kerak bumi terdiri dari oksigen. Batuan-batuan paling umum yang terdapat di kerak bumi hampir semuanya adalah oksida (oxides); klorin, sulfur dan florin adalah kekecualian dan jumlahnya di dalam batuan biasanya kurang dari 1%. Oksida-oksida utama adalah silika, alumina, oksida besi, kapur, magnesia, potas dan soda. Fungsi utama silika adalah sebagai asam, yang membentuk silikat. Ini adalah sifat dasar dari berbagai mineral batuan beku yang paling umum. Berdasarkan perhitungan dari 1,672 analisa berbagai jenis batuan, Clarke menyimpulkan bahwa 99,22% batuan terdiri dari 11 oksida (lihat tabel kanan). Konstituen lainnya hanya terjadi dalam jumlah yang kecil.

Struktur Dan Lapisan Bumi


 Lapisan Lapisan Bumi

Menurut komposisi (jenis dari materialnya), bumi dapat dibagi menjadi lapisan-lapisan sebagai berikut:

1. Kerak bumi (crush)
 merupakan kulit bumi bagian luar (permukaan bumi). Tebal lapisan kerak bumi mencapai 70 km dan merupakan lapisan batuan yang terdiri dari batu-batuan basa dan masam. Lapisan ini menjadi tempat tinggal bagi seluruh mahluk hidup. Suhu di bagian bawah kerak bumi mencapai 1.100 oC. Lapisan kerak bumi dan bagian di bawahnya hingga kedalaman 100 km dinamakan litosfer. 

2. Selimut atau selubung (mantle)
 merupakan lapisan yang terletak di bawah lapisan kerak bumi. Tabal selimut bumi mencapai 2.900 km dan merupakan lapisan batuan padat. Suhu di bagian bawah selimut bumi mencapai 3.000 oC.

3. Inti bumi (core), yang terdiri dari material cair, dengan penyusun utama logam besi (90%), nikel (8%), dan lain-lain yang terdapat pada kedalaman 2900 – 5200 km. Lapisan ini dibedakan menjadi lapisan inti luar dan lapisan inti dalam. Lapisan inti luar tebalnya sekitar 2.000 km dan terdiri atas besi cair yang suhunya mencapai 2.200 oC. inti dalam merupakan pusat bumi berbentuk bola dengan diameter sekitar 2.700 km. Inti dalam ini terdiri dari nikel dan besi yang suhunya mencapai 4.500 oC.


Berdasarkan susunan kimianya, bumi dapat dibagi menjadi empat bagian, yakni bagian padat (lithosfer) yang terdiri dari tanah dan batuan; bagian cair (hidrosfer) yang terdiri dari berbagai bentuk ekosistem perairan seperti laut, danau dan sungai; bagian udara (atmosfer) yang menyelimuti seluruh permukaan bumi serta bagian yang ditempati oleh berbagai jenis organisme (biosfer). Selengkapnya mengenai atmosfer,bisa membaca pada tulisan terdahulu tentang
 pengertian atmosfer.

Keempat komponen tersebut berinteraksi secara aktif satu sama lain, misalnya dalam siklus biogeokimia dari berbagai unsure kimia yang ada di bumi, proses transfer panas dan perpindahan materi padat


222
Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya. Diperkirakan usianya mencapai 4,6 miliar tahun. Jarak antara Bumi dengan matahari adalah 149.6 juta kilometer atau 1 AU (Inggris: Astronomical Unit). Kala rotasi bumi adalah 23 jam 56 menit 4 detik. Sedangkan kala revolusinya adalah 365,25 hari. Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet yang disebut (magnetosfer) yang melindung permukaan Bumi dari angin surya, sinar ultraviolet dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti Bumi hingga ketinggian sekitar 700 kilometer. Lapisan udara ini dibagi menjadi Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosferdan Eksosfer.
Lapisan ozon, setinggi 50 kilometer, berada di lapisan stratosfer dan mesosfer dan melindungi Bumi dari sinar ultraungu. Perbedaan suhu permukaan Bumi adalah antara -70 °C hingga 55 °C bergantung pada iklim setempat. Sehari dibagi menjadi 24 jam dan setahun di Bumi sama dengan 365,2425 hari. Bumi mempunyai massa seberat 59.760 miliar ton, dengan luas permukaan 510 juta kilometer persegi. Berat jenis Bumi (sekitar 5.500 kilogram per meter kubik) digunakan sebagai unit perbandingan berat jenis planet yang lain, dengan berat jenis Bumi dipatok sebagai 1.
Bumi memiliki diameter sepanjang 12.756 kilometer. Gravitasi Bumi diukur sebagai 10 N kg-1 dijadikan unit ukuran gravitasi planet lain, dengan gravitasi Bumi dipatok sebagai 1. Bumi mempunyai 1 satelit alami yaitu Bulan. 70,8% permukaan Bumi diliputi air. Udara Bumi terdiri dari 78% nitrogen, 21% oksigen dan 1% uap air, karbondioksida dan gas lain.
Bumi diperkirakan tersusun atas inti dalam Bumi yang terdiri dari besi nikel beku setebal 1.370 kilometer dengan suhu 4.500 °C, diselimuti pula oleh inti luar yang bersifat cair setebal 2.100 kilometer, lalu diselimuti pula oleh mantel silika setebal 2.800 kilometer membentuk 83% isi Bumi dan akhirnya sekali diselimuti oleh kerak Bumi setebal kurang lebih 85 kilometer.
Kerak Bumi lebih tipis di dasar laut yaitu sekitar 5 kilometer. Kerak Bumi terbagi kepada beberapa bagian dan bergerak melalui pergerakan tektonik lempeng (teori Continental Drift) yang menghasilkan gempa Bumi.
Titik tertinggi di permukaan Bumi adalah gunung Everest setinggi 8.848 meter dan titik terdalam adalah palung Mariana di samudra Pasifik dengan kedalaman 10.924 meter. Danau terdalam adalah Danau Baikal dengan kedalaman 1.637 meter, sedangkan danau terbesar adalah Laut Kaspia dengan luas 394.299 km2



Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang menyebabkan perubahan pada kulit bumi. Tenaga endogen ini sifatnya membentuk permukaan bumi menjadi tidak rata. Mungkin saja di suatu daerah dulunya permukaan bumi rata (datar) tetapi akibat tenaga endogen ini berubah menjadi gunung, bukit, atau pegunungan. Pada bagian lain permukaan bumi turun menjadikan adanya lembah atau jurang. Secara umum tenaga endogen dibagi dalam tiga jenis yaitu tektonisme, vulkanisme, dan seisme atau gempa bumi.
Tektonisme Tektonisme adalah tenaga yang berasal dari kulit bumi yang menyebabkan perubahan lapisan permukaan bumi, baik mendatar maupun vertikal. Tenaga tektonik adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang menyebabkan gerak naik dan turun lapisan kulit bumi. Gerak itu meliputi gerak orogenetik dan gerak epirogenetik. (orogenesa dan epiro genesa). Gerak orogenetik adalah gerak yang dapat menimbulkan lipatan patahan retakan disebabkan karena gerakan dalam bumi yang besar dan meliputi daerah yang sempit serta berlangsung dalam waktu yang singkat. Lipatan, yaitu gerakan pada lapisan bumi yang tidak terlalu besar dan berlangsung dalam waktu yang lama sehingga menyebabkan lapisan kulit bumi berkerut atau melipat, kerutan atau lipatan bumi ini yang nantinya menjadi pegunungan. Punggung lipatan dinamakan antliklinal, daerah lembah (sinklinal) yang sangat luas dinamakan geosinklinal, ada beberapa lipatan, yaitu lipatan tegak miring, rebah, menggantung, isoklin dan kelopak. Perhatikan gambar:
Pehatikan gambar!
a. lipatan tegak d. lipatan menggantung b. lipatan miring e. lipatan isoklin c. lipatan rebah f. lipatan kelopak
Patahan yaitu gerakan pada lapisan bumi yang sangat besar dan berlangsung yang dalam waktu yang sangat cepat, sehingga menyebabkan lapisan kulit bumi retak atau patah. Bagian muka bumi yang mengalami patahan seperti graben dan horst. Horst adalah tanah naik, terjadi bila terjadi pengangkatan. Graben adalah tanah turun, terjadi bila blok batuan mengalami penurunan. Pehatikan gambar!

b.Gerak epirogenetic yaitu gerak yang dapat menimbulkan permukaan bumi seolah turun atau naik, disebabkan karena gerakan di bumi yang lambat dan meliputi daerah yang luas gerak epirogenetik di bedakan menjadi dua, yaitu gerak epiro genetic positif dan gerak epiro genetic negatif. 1.Gerak epirogenetic positif adalah gerakan permukaan bumi turun dan seolah olah permukaan air laut naik. Contoh, turunya pulau-pulau di kawasan Indonesia timur (Kepulauan Maluku dan kepulauan Benda. 2.Gerak epirogenetic negatif adalah gerakan permukaan bumi seolah-olah permukaan bumi naik dan seolah olah permukaan air turun. Contoh, naiknya dataran tinggi Colorado. Gejala Vulkanisme. Vulkanisme yaitu peristiwa yang sehubungan dengan naiknya magma dari dalam perut bumi. Magma adalah campuran batu-batuan dalam keadaan cair, liat serta sangat panas yang berada dalam perut bumi. Aktivitas magma disebabkan oleh tingginya suhu magma dan banyaknya gas yang terkandung di dalamnya sehingga dapat terjadi retakan-retakan dan pergeseran lempeng kulit bumi. Magma dapat berbentuk gas padat dan cair. Proses terjadinya vulkanisme dipengaruhi oleh aktivitas magma yang menyusup ke lithosfer (kulit bumi). Apabila penyusupan magma hanya sebatas kulit bumi bagian dalam dinamakan intrusi magma. Sedangkan penyusupan magma sampai keluar ke permukaan bumi disebut ekstrusi magma. Sampai di sini apakah anda dapat memahami. kalau anda sudah memahami mari ikuti penjelasan berikutnya! 1.1.Intrusi magma Intrusi magma adalah peristiwa menyusupnya magma di antara lapisan batu-batuan, tetapi tidak mencapai permukaan bumi. Intrusi magma dapat dibedakan menjadi empat, yaitu: a) Intrusi datar (sill atau lempeng intrusi), yaitu magma menyusup di antara dua lapisan batuan, mendatar dan pararel dengan lapisan batuan tersebut. b) Lakolit, yaitu magma yang menerobos di antara lapisan bumi paling atas. Bentuknya seperti lensa cembung atau kue serabi. c) Gang (korok), yaitu batuan hasil intrusi magma yang menyusup dan membeku di sela-sela lipatan (korok). d) Diaterma adalah lubang (pipa) di antara dapur magma dan kepundan gunung berapi bentuknya seperti silinder memanjang. 1.2.Ekstrusi magma Ekstrusi magma adalah peristiwa penyusupan magma hingga keluar Permukaan bumi dan membentuk gunung api. Hal ini terjadi bila tekanan Gas cukup kuat dan ada retakan pada kulit bumi . Ekstrusi magma dapat di bedakan Menjadi: a) Erupsi linier, yaitu magma keluar melalui retakan pada kulit bumi, berbentukKerucut gunung api. b). Erupsi sentral, yaitu magma yang keluar melalui sebuah lubang permukaan bumi dan membentuk gunung yang letaknya tersendiri. c) Erupsi areal, yaitu magma yang meleleh pada permukaan bumi karena letak Magma yang sangat dekat dengan permukaan bumi, sehingga terbentuk kawah gunung berapi yang sangat luas. Perhatikan gambar berikut ini!
Gunung dan pegunungan terbentuk karena adanya tenaga endogen. Apabila suatu tempat di permukaan bumi yang pernah atau masih mengeluarkan magma maka terbentuklah gunung berapi. Berdasarkan tipe letusan gunung berapi dapat dibedakan menjadi tiga yaitu: a.Gunungapi strato atau kerucut. Kebanyakan gunung berapi di dunia merupakan gunung api kerucut. Letusan pada gunung api kerucut termasuk letusan kecil.letusan dapat berupa lelehan batuan yang panas dan cair. Seringnya terjadi lelehan menyebabkan lereng gunung berlapis lapis.Oleh karena itu, gunung api ini disebut gunung api strato. Sebagian besar gunung berapi di Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara dan Maluku termasuk gunung api kerucut. b.Gunung api maar. Bentuk gunung api maar seperti danau kering. Jenis gunung api maar seperti danau kering. Jenis gunung api maar tidak banyak. gunung berapi ini terbentuk karena ada letusan besar yang membentuk lubang besar pada puncak yang di sebut kawah. Gunung api maar memiliki corong. Contohnya Gunung Lamongan jawa Timur dengan kawahnya Klakah. c.Gunung api perisai Di Indonesia tidak ada gunung yang berbentuk perisai. Gunung api perisai contohnya Maona Loa Hawaii, Amerika Serikat. Gunung api perisai terjadi karena magma cair keluar dengan tekanan rendah hampir tanpa letusan. Lereng gunung yang terbantuk menjadi sangat landai.
Pada umumnya bentuk gunung berapi di Indonesia adalah strato (kerucut). Material yang dikeluarkan oleh gunung api tersebut, antara lain: 1)Eflata (material padat) berupa lapili, kerikil, pasir dan debu. 2)Lava dan lahar, berupa material cair. 3)Eksalasi (gas) berupa nitrogen belerang dan gas asam. Ciri ciri gunung api yang akan meletus, antara lain: 1.Suhu di sekitar gunung naik. 2.Mata air mejadi kering 3.Sering mengeluarkan suara gemuruh, kadang kadang disertai getaran (gempa) 4.Tumbuhan di sekitar gunung layu, dan 5.Binatang di sekitar gunung bermigrasi. Peristiwa vulkanik yang terdapat pada gunung berapi setelah meletus (post vulkanik), antara lain: 1.terdapatnya sumber gas H2 S, H2O,dan CO2. 2.Sumber air panas atau geiser. Danau vulkanik Setelah gunung merapi meletus atas kepundannya yang kedap air dapat menampung air dan membetuk danau. Danau vulkanik adalah danau yang terbentuk akibat letusan gunung yang kuat sehingga menghancurkan bagian puncaknya, kemudian membentuk sebuah cekungan besar, cekungan menampung air dan membentuk danau. Contoh danau vulkanik, antara lain: danau di pucak Gunung Lokon di Sulawesi Utara dan Danau Kalimutu di Flores.
Manfaat dan kerugian vulkanisme: 1. Objek wisata berupa kawah (Kawah gunung Bromo), sumber air panas yang memancar (Yellowstone di Amerika Serikat, dan Pelabuhan Ratu di Cisolok), sumber air mineral (Maribaya di Jawa Barat dan Baturaden di Jawa Tengah) 2. Sumber energi panas bumi misalnya di Kamojang, Jawa Barat.
3. Tanah subur yang akan diperoleh setelah beberapa tahun kemudian. Kerugian yang kita alami terutama adalah berupa jiwa dan harta benda, karena: 1. Gempa bumi yang dapat ditimbulkannya dapat merusak bangunan. 2. Kebakaran hutan akibat aliran lava pijar. 3. Tebaran abu yang sangat tebal dan meluas dapat merusak kesehatan dan mengotori sarana yang ada.
GEMPA BUMI (SEISME) Gempa Bumi (Seisme), adalah pergeseran lapisan batuan yang menyebabkan terjadinya getaran yang hebat. Gempa bumi pada umumnya dapat merusak permukaan bumi. BERDASAR PENYEBABNYA Gempa Tektonik (gempa dislokasi) Terjadi karena pergeseran letak lapisan kulit bumi (gempa dislokasi). Gempa ini sering menimbulkan bencana yang cukup besar, karena efeknya pada wilayah yang cukup luas. Gempa Vulkanis (gempa gunung berapi), Terjadi bersamaan dengan meletusnya gunung berapi atau dapat juga terjadinya sebelum atau sesudahnya. Gempa ini terasa di sekitar gunung berapi yang sedang dalam proses vulkanisme. Gempa runtuhan Terjadi pada saat terjadinya runtuhan tanah dalam volumen yang cukup besar seperti longsoran dan gempa ini pada sifatnya merupakan gempa lemah dan hanya terasa pada radius kecil lokasi reruntuhan terjadi. ISTILAH DALAM GEMPA BUMI Hyposentrum, berasal dari kata hypo berarti bawah, sentrum berarti pusat, jadi hyposentrum merupakan pusat asal mulanya getaran gempa yang terdapat di bawah permukaan bumi, terdapat dua macam getaran dalam hyposentrum yakni Gelombang Logitudinal (gelombang Primer) dan Gelombang Transversal (Gelombang Sekunder) Episentrum Tempat dipermukaan bumi yang terdekan dengan hyposentrum (biasa disebut juga pusat gempa di permukaan bumi) Macroseisme Wilayah Episentrum yang paling hebat menderita kerusakan Microseisme Getaran kulit bumi yang amat halus. Getarannya tidak terasa kecuali oleh seismograf (alat pencatat getaran gempa). Pleistoseista Daerah yang dibatasi oleh Isoseista yang berada di sekitar episentrum yang paling banyak mendapat kerusakan. Plestoseista dapatjuga diartikan sebagai garis khayal yang membatasi tempat yang episentrumnya mengalami kerusakan paling hebat akibat gempa. Isoseista Garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang sama keras getaran gempanya. Homoseista Garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang pada saat yang sama mengalami getaran gempanya. ALAT PENGUKUR GEMPA Seismograf adalah alat pengukur dan pencatat getaran gempa bumi, seismograf berasal dari kata seismos yang berarti getaran gempa dan graphein yang berarti menulis atau mencatat. Seismograf ada berbagai macam, Seismograf horizontal Merupakan alat pencatat getaran gempa yang mencatat gempa bumi arah mendatar Seismograf vertikal Merupakan alat pencatat getaran gempa yang mencatat getaran gempa arah tegak. Peletakan seismograf harus diletakkan pada tempat yang stabil agar tidak mengalami gangguan lokal (misalkan pergeseran alat secara tidak sengaja karena tersentuh atau tergeser oleh manusia). Selain hal tersebut pencatat waktu sangat diperlukan untuk menentukan waktunya terjadi gempa dan dengan menggunakan dua jenis seismograf bisa diketahui letak episentrum gempa.




Bentuk muka bumi selalu mengalami perubahan. Perubahan bentuk muka bumi disebabkan oleh tenaga endogen dan tenaga eksogen. Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari perut bumi seperti letusan gunung, gempa bumi dan lain-lain. Sedangkan tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar permukaan bumi, seperti gerakan angin, gerakan air dan lain-lain. Perubahan bentuk permukaan bumi sebenarnya merupakan hal yang bersifat alami. Tenaga eksogen yang dapat mempengaruhi perubahan bentuk permukaan bumi antara lain Pelapukan, Sedimentasi dan Erosi.

1.TENAGA ENDOGEN
Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang menyebabkan perubahan pada kulit bumi. Tenaga endogen ini sifatnya membentuk permukaan bumi menjadi tidak rata. Mungkin saja di suatu daerah dulunya permukaan bumi rata (datar) tetapi akibat tenaga endogen ini berubah menjadi gunung, bukit atau pegunungan. Pada bagian lain permukaan bumi turun menjadikan adanya lembah atau jurang. Secara umum tenaga endogen dibagi dalam tiga jenis yaitu tektonisme, vulkanisme, dan seisme atau gempa.

a.Tektonisme
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwxNEHarC_OjV0a_wu5S8MGnGRU7LZmOSCRzn2inVUTX7WOeiYXe7paDcmSb8kPumlfjWhGAyq6hZuK5YT8ZF12zxvgBpWWC0DBJT9bWz4YFfAS15fX-yja0FbfxXU9tcGkG0CH3tc3W8/s320/lipatan+dan+patahan+gerak+orogenesa.jpgTektonisme adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang menyebabkan terjadinya dislokasi (perubahan letak) patahan dan retakan pada kulit bumi dan batuan. Berdasarkan jenis gerakan dan luas wilayah yang mempengaruhinya, tenaga tektonik dapat dibedakan atas gerak orogenesa dan epirogenesa.

Gerak orogenesa adalah gerakan tenaga endogen yang relatif cepat dan meliputi daerah yang relatif sempit. Gerakan ini menyebabkan terbentuknya pegunungan. Contohnya terbentuknya deretan lipatan pegunungan muda Sirkum Pasifik.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkfKB4z0inU6EbMX0Z_9lbRlOc-TdRI4TH1-YqPG2XYheqkBBf7FtU5BO7hyLZee4vXT5BXN5tNoxc3PfzxYCJZH7VcbT0dIlShi-qe9xh6JUnNZLMhbQat_sluewWZmBYDTtEYD8gj8U/s320/tektonisme.jpgSedangkan gerak epirogenesa adalah kebalikan dari gerak orogenesa. Gerakan ini sangat lambat, dan meliputi areal yang sangat luas.Bila permukaan bumi bergerak turun, sehingga permukaan laut tampak seolah-olah naik, maka gerak epirogenesa disebut gerak epirogenesa positif. Contohnya terjadi di pantai Timor dan pantai Skandinavia. Sebaliknya gerak epirogenesa negatif terjadi apabila permukaan bumi naik, sehingga tampak seolah-olah permukaan air laut turun. Contohnya terjadi di Teluk Hudson.

b. Vulkanisme
Vulkanisme adalah semua gejala alam yang terjadi akibat adanya aktivitas magma. Bagaimana terjadinya vulkanisme? Vulkanisme sebenarnya sebagai akibat dari kegiatan tektonisme. Kegiatan tektonisme ini akan mengakibatkan retakan-retakan pada permukaan bumi yang menyebabkan aliran lava dari bagian dalam litosfer ke lapisan atasnya bahkan sampai ke permukaan bumi. Kegiatan magma itulah yang dinamakan vulkanisme. Hasilnya dapat dilihat pada gunung berapi.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiotv0_RT6oKRr9b7c_pG-IaGY3KG2HB-Q7u9uvrmJ0fhroCUAxihT3RoR94ctmF706n94cONKLxwDUT7MW-gv6DyBY0LKbdZpPuY6xgRhnVIUgZmSkITElYtwz3S72KfP6muAIl9WGh-E/s320/vulkanisme.jpgc. Seisme (gempa)
Sesungguhnya gempa terjadi akibat getaran kulit bumi yang disebabkan oleh kekuatan dari dalam bumi. Bagaimana getaran itu terjadi? Kerak bumi ini merupakan lempengan yang kaku. Di daerah yang labil, lapisan litosfer ini mengalami perubahan letak. Misalnya di satu bagian terangkat ke atas, sedangkan di bagian sebelahnya menurun atau bertahan pada kedudukannya. Pelengkungan pada perbatasan antara dua bagian yang bergeser ini menimbulkan ketegangan yang lama-kelamaan akan patah yang mendadak. Patahan yang mendadak itulah yang menimbulkan getaran gempa.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgen4imykVWxBvpexh1kqQ6oP0sFWIVYi2RHW1qeA0sIwLkWtdXCrsuIbch7RbJWq5I-elCZp9ZDBj4WkD34u2eogYJxHL_nBLEFnNNsNePLT_dWCbsUB6eaLM3RhgWTFCpj-WZZGTgFX0/s320/gempa+diy.jpg
Tenaga dari dalam bumi yang menyebabkan gempa ini bermacam-macam. Karena itu gempa dapat diklasifikasikan berdasarkan penyebabnya, bentuk episentrumnya, letak hiposentrumnya, jarak, dan letak episentrumnya.

Berdasarkan peristiwa yang menimbulkannya, gempa dibagi menjadi gempa tektonik, gempa vulkanik, dan gempa runtuhan:

1. Gempa tektonik merupakan jenis gempa yang terkuat dan bisa meliputi wilayah yang
luas. Gempa ini merupakan akibat dari gerakan gempa tektonik yaitu berupa
patahan atau retakan.
2. Gempa vulkanik yaitu gempa yang terjadi sebelum atau pada saat gunung berapi
meletus. Gempa ini hanya terasa di daerah sekitar gunung berapi, sehingga tidak
begitu kuat jika dibandingkan dengan gempa tektonik.
3.Gempa runtuhan yaitu gempa yang terjadi akibat runtuhnya atap gua yang terdapat di
dalam litosfer, seperti gua kapur atau terowongan tambang. Gempa ini relatif lemah
dan hanya terasa di sekitar tempat runtuhan terjadi.

Masih banyak penggolongan jenis gempa. Misalnya berdasarkan bentuk episentrumnya, dibedakan menjadi 2 macam, yaitu gempa linier dan gempa sentral. Gempa linier yaitu episentrumnya berupa garis. Sedangkan gempa sentral yaitu episentrumnya berbentuk suatu titik. Berdasarkan letak kedalaman hiposentrumnya dibedakan menjadi tiga macam gempa, yaitu gempa dalam, gempa intermedier (menengah), dan gempa dangkal. Berdasarkan jarak episentrumnya, gempa dibedakan menjadi tiga macam, yaitu gempa setempat, gempa jauh, dan gempa sangat jauh. Berdasarkan letak episentrumnya, gempa dapat dibedakan menjadi gempa laut dan gempa darat.

2.TENAGA EKSOGEN
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBpcS004ab4LgCHFwMKtvKBCwXGXzHAr5hSpRnoN-IJ93-qTA3LcU9XZ5z0Y5u7bEaLypNnU2m8Va1lzULIytqgoTDiuuFS1upFUYr0c89cVi_W3F5BJmDuDSu_MVIHNeq9Qt9xQFy8fQ/s320/abrasi.jpgPernahkah Anda melihat pengikisan pantai? Setiap saat air laut menerjang pantai yang akibatnya tanah dan batuannya terkikis dan terbawa oleh air. Tanah dan batuan yang dibawa air tersebut kemudian diendapkan dan menyebabkan pantai menjadi dangkal. Di daerah pegunungan bisa juga ditemukan sebuah bukit batu yang kian hari semakin kecil akibat tiupan angin.

Ilustrasi di atas merupakan contoh tenaga eksogen. Jadi tenaga eksogen adalah kebalikan dari tenaga endogen, yaitu tenaga yang berasal dari luar bumi. Sifat umum tenaga eksogen adalah
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPszZhq9KuzKLtbhXN3iksX1n3JJgVaPPubbU8VIkgV3EQ1We5Fuse040I5Inio7zPpkIIyeqfSMLZsFki4bR5fXfY1A5MizhtYYuFErebLg-jA87Ik_cCAs5SomLUjnpXh-TT2mhPGuk/s320/sand+dunes.jpgmerombak bentuk permukaan bumi hasil bentukan dari tenaga endogen. Bukit atau tebing tadi yang terbentuk hasil tenaga endogen terkikis oleh angin, sehingga dapat mengubah bentuk permukaan bumi. Secara umum tenaga eksogen berasal dari 3 sumber, yaitu:
a. Atmosfere, yaitu perubahan suhu dan angin.
b. Air yaitu bisa berupa aliran air, siraman hujan, hempasan gelombang laut, gletser, dan sebagainya.
c. Organisme yaitu berupa jasad renik, tumbuh-tumbuhan, hewan, dan manusia.

Di permukaan laut, bagian litosfer yang muncul akan mengalami penggerusan oleh tenaga eksogen yaitu dengan jalan pelapukan, pengikisan dan pengangkutan, serta sedimentasi. Misalnya di permukaan laut muncul bukit hasil aktivitas tektonisme atau vulkanisme. Mula-mula bukit dihancurkannya melalui tenaga pelapukan, kemudian puing-puing yang telah hancur diangkut oleh tenaga air, angin, gletser atau dengan gaya grafitasi bumi. Hasil pengangkutan itu kemudian diendapkan, ditimbun di bagian lain yang akhirnya membentuk timbunan atau hamparan bantuan hancur dari yang kasar sampai yang halus (sumber: edukasi-net dan wikipedia)




Tenaga Endogen Sebagai Tenaga Pembentuk Muka Bumi

Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang menyebabkan perubahan pada kulit bumi. Tenaga endogen ini sifatnya membentuk permukaan bumi menjadi tidak rata. Mungkin saja di suatu daerah dulunya permukaan bumi rata (datar) tetapi akibat tenaga endogen ini berubah menjadi gunung, bukit atau pegunungan. Pada bagian lain permukaan bumi turun menjadikan adanya lembah atau jurang. Secara umum tenaga endogen dibagi dalam tiga jenis yaitu tektonisme, vulkanisme, dan seisme atau gempa. Vulkanisme dibagi lagi menjadi plutonisme dan vulkan. Contoh dari plutonisme adalah sill, gang, lakolit, batholit, dll. Sedangkan, tenaga vulkan sendiri dibagi lagi berdasarkan bentuk dan tipe letusannya. Berdasarkan bentuknya, gunung berapi dibedakan menjadi bentuk perisai, strato, dan maar. Dan berdasarkan tipe letusannya, dibagi menjadi Hawai, Stromboli, Vulcano, Merapi, St. Vincent, Peret, dan Pelle.
Sumber Tulisan : http://id.wikipedia.org
Tektonisme
Tektonisme adalah proses yang terjadi akibat pergerakan, pengangkatan, lipatan dan patahan pada struktur tanah di suatu daerah. Yang di maksud lipatan adalah bentuk muka bumi hasil gerakan tekanan secara horizontal yang menyebabkan lapisan permukaan bumi menjadi berkerut dan melipat. Patahan adalah permukaan bumi hasil dari gerakan tekanan horizontal dan tekanan vertikal yang menyebabkan lapisan bumi menjadi retak dan patah. Ada dua jenis tektonisme, yaitu Epirogenesa dan Orogenesa. Epirogenesa adalah proses perubahan bentuk daratan yang disebabkan oleh tenaga lambat dari dalam bumi dengan arah vertikal, baik ke atas maupun ke bawah melewati daerah luas. Ada dua Epirogenesa :
Epirogenesa positif, yaitu gerakan yang mengakibatkan turunnya lapisan kulit bumi, sehingga permukaan air laut terlihat naik.
Epirogenesa negatif, yaitu gerakan yang mengakibatkan naiknya lapisan kulit bumi, sehingga permukaan air laut terlihat turun.
Orogenesa adalah pergerakan lempeng tektonis yang sangat cepat dan meliputi wilayah yang sempit. Tektonik Orogenesa biasanya disertai proses pelengkungan (Warping, lipatan (Folding, patahan (Faulting) dan retakan (Jointing). Serta salah satu contoh hasil Orogenesa adalah deretan Pegunungan Mediterania.
Vulkanisme
Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang dapat didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada saat meletus.

Lebih lanjut, istilah gunung api ini juga dipakai untuk menamai fenomena pembentukan ice volcanoesatau gunung api es dan mud volcanoes atau gunung api lumpur. Gunung api es biasa terjadi di daerah yang mempunyai musim dingin bersalju, sedangkan gunung api lumpur dapat kita lihat di daerahKuwu, Purwodadi, Jawa Tengah. Masyarakat sekitar menyebut fenomena di Kuwu tersebut dengan istilah Bledug Kuwu

Gunung berapi terdapat di seluruh dunia, tetapi lokasi gunung berapi yang paling dikenali adalah gunung berapi yang berada di sepanjang busur Cincin Api Pasifik (Pacific Ring of Fire). Busur Cincin Api Pasifik merupakan garis bergeseknya antara dua lempengan tektonik.

Gunung berapi terdapat dalam beberapa bentuk sepanjang masa hidupnya. Gunung berapi yang aktifmungkin berubah menjadi separuh aktif, istirahat, sebelum akhirnya menjadi tidak aktif atau mati. Bagaimanapun gunung berapi mampu istirahat dalam waktu 610 tahun sebelum berubah menjadi aktif kembali. Oleh itu, sulit untuk menentukan keadaan sebenarnya daripada suatu gunung berapi itu, apakah gunung berapi itu berada dalam keadaan istirahat atau telah mati.





1.Tektonisme:
yaitu tenaga yang berasal dari dalam bumi dengan arah horizontal maupun vertikal.

Tenaga tektonisme di bagi menjadi 2 macam:

1.Orogenetik:
tenaga pengangkutan dalam waktu yang relatif cepat dalm waktu yang relatif singkat.

Orogentik di bagi menjadi 2 yaitu:

a.lipatan:
- yaitu perubahan jalur menjadi bentuk bergelombang,Sinklinal adalah lembah lipatan,Atiklinal adalah punggung lipatan,Geosinklinal adalah lembah yang sangat luas.

b.Patahan:
- yaitu perubahan lajur karena adanya tekanan tenaga dalam secara horizontal dan vertikal.

-Contoh patahan;
-Horst : yaitu tanah lebih tinggi dari daerah sekitar.
-Graben :-yaitu tanah lebih randah dari sekitar.
-Slenk :batuan yang retak seluruhnya.
-Flexsur: yaitu batuan yang merekah dan memanjang.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg10xJPkCpzXW5wJmvYzmov8f8ebMbv5RWlE6q0af5Qonlk4DvEaXxVPBkVaBcPpeIJFf23U2rOZKuj_04MG2GigVLh9JerFCze4rzuaycnk11n_jqesN8fbXLbQTgODbbKOeF3OlxVrSEa/s320/gb0415.jpg














B. Tenaga Epirogenetik:
- yaitu tenaga pengangkutan dalam waktu yang relatif lama dan jangka waktu yang panjanng.

-Contoh; -Epirogenetik positif.
yaitu seolah-olah daratan permukaan bumi turun dan seolah-olah lautan naik.
-Epirogenetik Negative.
yaitu seolah-olah daratan di permukaan bumi naik dan seolah-olah turun.

2.Vulkanisme
-yaitu proses naiknya magma kepermukaan bumi.

-bagian-bagian Gunung berapi:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6EeZEmJO0RPM_2fqdxlEujNp7F8NL6l0IJIK0ROnYLlSyzKQEoaj41nlRKuge9bWZi5a-26Xw9lOol1drJYbG2yvFHDDdax7iO-a3jSgi2r2UOCNCzYKM0xqhAUatPMAx73Vl4-ucSDBo/s320/agung.gif
1.Batholit:-dapur magma
2.sill 
3.kepundan
4.intrusi: -yaitu magma tidak dapat mencapai
permukaan.
5.esktrusi:-yaitu magma sampai ke permukaan.
6.kawah
7.dietreme
8.lakolit

jenis-jenis letusan:
eksplosif(berupa letusan)
efflusif (lelehan magma)





Vulkanisme adalah proses keluarnya magma dari dalam bumi menuju ke permukaan bumi. Keluarnya magma ke permukaan bumi umumnya melalui retakan batuan, patahan, dan pipa kepundan pada gunung api. Magma adalah campuran batuan dalam keadaan cair, liat, dan sangat panas yang terdapat dalam perut Bumi. Aktivitas magma disebabkan oleh tingginya suhu magma dan banyaknya gas yang terkandung di dalamnya. Adanya aktivitas ini dapat menyebabkan retakan-retakan dan pergeseran kulit bumi. Proses terjadinya vulkanisme dipengaruhi oleh aktivitas magma yang menyusup ke dalam litosfer (kulit Bumi). Penyusupan magma ke dalam litosfer dapat dibedakan menjadi dua sebagai berikut:
Intrusi Magma
Intrusi magma adalah peristiwa menyusupnya magma di antara lapisan batuan, tetapi tidak mencapai permukaan Bumi. Intrusi magma dapat dibedakan atas sebagai berikut.
1. Intrusi datar (sill atau lempeng intrusi), yaitu magma menyusup di antara dua lapisan batuan, mendatar, dan paralel dengan lapisan batuan tersebut.
2. Lakolit, yaitu magma yang menerobos di antara lapisan Bumi paling atas. Bentuknya seperti lensa cembung atau kue serabi.
3. Gang (korok), yaitu batuan hasil intrusi magma yang menyusup dan membeku di sela-sela lipatan (korok).
4. Diatermis, yaitu lubang (pipa) di antara dapur magma dan kepundan gunung berapi. Bentuknya seperti silinder memanjang.
Intrusi magma tidak mencapai ke permukaan bumi. Mungkin hanya sebagian kecil intrusi magma yang bisa mencapai ke permukaan bumi. Namun yang perlu diingat bahwa intrusi magma bisa mengangkat lapisan kulit bumi menjadi cembung hingga membentuk tonjolan berupa pegunungan. Secara rinci, adanya intrusi magma (atau disebut plutonisme) menghasilkan bermacam-macam bentuk (perhatikan gambar penampang gunung api), yaitu:
1. Batolit adalah batuan beku yang terbentuk di dalam dapur magma, sebagai akibat penurunan suhu yang sangat lambat.
2. Lakolit adalah magma yang menyusup di antara lapisan batuan yang menyebabkan lapisan batuan di atasnya terangkat sehingga menyerupai lensa cembung, sementara permukaan atasnya tetap rata.
3. Keping intrusi atau sill adalah lapisan magma yang tipis menyusup di antara lapisan batuan.
4. Intrusi korok atau gang adalah batuan hasil intrusi magma memotong lapisan-lapisan litosfer dengan bentuk pipih atau lempeng.
5. Apolisa adalah semacam cabang dari intrusi gang namun lebih kecil.
6. Diatrema adalah batuan yang mengisi pipa letusan, berbentuk silinder, mulai dari dapur magma sampai ke permukaan bumi.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcBwbzqajaT9oXVNphdbrX7i0HbhRI5zn0LAybvqzpjk_6R1hGnX2F6eRE7e1mE2lfZmpa7CE6b_Txuw1xBMPcC54msyrdG1citt4AV0R-Ypw6xKxbxPBrMeEv4GHbJlNXZ5d5ypYKZug/s400/Penampang+Gunung+Api.jpgEkstrusi Magma
Ekstrusi magma adalah peristiwa penyusupan magma hingga keluar ke permukaan Bumi dan membentuk gunung api. Hal ini terjadi apabila tekanan gas cukup kuat dan ada retakan pada kulit Bumi sehingga menghasilkan letusan yang sangat dahsyat. Ekstrusi magma inilah yang menyebabkanterjadinya gunung api. Ekstrusi magma tidak hanya terjadi di daratan tetapi juga bisaterjadi di lautan. Oleh karena itu gunung berapi bisa terjadi di dasar lautan. Secara umum ekstrusi magma dibagi dalam tiga macam, yaitu:
1. Ekstrusi linier, terjadi jika magma keluar lewat celah-celah retakan atau patahan memanjang sehingga membentuk deretan gunung berapi. Misalnya Gunung Api Laki di Eslandia, dan deretan gunung api di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
2. Ekstrusi areal, terjadi apabila letak magma dekat dengan permukaan bumi, sehingga magma keluar meleleh di beberapa tempat pada suatu areal tertentu. Misalnya Yellow Stone National Park di Amerika Serikat yang luasnya mencapai 10.000 km2.
3. Ekstrusi sentral, terjadi magma keluar melalui sebuah lubang (saluran magma) dan membentuk gunung-gunung yang terpisah. Misalnya Gunung Krakatau, Gunung Vesucius, dan lain-lain.
Bentuk, ukuran, dan sifat gunung api di permukaan Bumi banyak sekali macamnya. Ada gunung yang puncaknya sangat tinggi sehingga selalu diselimuti salju, ada pula gunung yang puncaknya di bawah permukaan laut. Ini menyebabkan gunung api memiliki banyak tipe.

Tipe Gunung Api Berdasarkan Bentuknya
Bentuk gunung api dipengaruhi oleh sifat bahan, aliran lava, dan kekuatan letusannya. Berdasarkan bentuknya, gunung api dapat dikelompokkan menjadi empat tipe.
1. Gunung Api Perisai
Berbentuk kerucut dengan lereng landai dan aliran lava panas dari saluran tengah.Daerah persebaran magma luas serta proses pendinginan dan pembekuannya pelan. Frekuensi letusan umumnya sedang dan pelan dengan jumlah cairan lava cair yang banyak. Contohnya Gunung Maona Loa dan Maona Kea di Hawaii.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjB0L5uIq3YZqPKvuJC_0przsKIgT7hQ5qh_8bKr1HE3gXOqk7JnNCLXUS5KwpJkwcPzdFzkD6LQyo6qkWyS9ytz7o0Ri9uTkmJWfNaci3hJusf249Gr9TQ71mSbCI1sEpAl1oPLMB_HSo/s400/Tipe+Gunung+api+Perisai.jpg

2. Gunung Api Kubah
Gunung ini berbentuk kerucut cembung (konvek) dengan lereng curam. Aliran lava yang kental dari saluran pusat mengakibatkan aliran lava lambat dan membentuk lapisan yang tebal. Proses pendinginan dan pembekuan lava cepat. Banyak lava yang membeku di saluran, akibatnya saluran menjadi tertutup. Letusan yang sangat keras dapat terjadi akibat tekanan dari dalam Bumi yang tersumbat. Seluruh bagianpuncak gunung api pun dapat hancur dan lenyap seketika. Contohnya Gunung Pelee di Martini, Kepulauan Karibia.

3. Gunung Api Strato (Gunung Api Komposit)
Gunung ini mempunyai bentuk kerucut berlereng curam dan luas yang terdiri atas banyak lapisan lava yang terbentuk dari aliran lava yang berulang-ulang. Lava dapat mengalir melalui sisi kerucut. Sifat letusan keras. Contohnya Gunung Vesuvius di Italia, Gunung Etna di Sisilia, Gunung Fuji di Jepang, Gunung Santo Helens dan Rainier di Amerika Serikat, serta Gunung Merapi, Merbabu, Kelud, dan Semeru di Indonesia.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-2NLAOA-2y4cil75Iru8LcQCWMg7VXG8N4yDpAM8GeOPhHZJm9RpCJDntoe3XGhZx9NKOPInlji37L_mh1Gk5s2ytw2tLJk3fLz4vKFe-DnSFqpcm9gBFsz5NFgJs4XQO03wI3YeOJ_Q/s400/Tipe+Gunung+Api+Strato.jpg

4. Gunung Api Lava Pijar dan Abu
Bentuk kerucut simetris dengan lereng cekung (konkaf) yang landai. Bahan atau emisi berupa asap, debu lembut, dan bau sulfur menyengat. Sifat letusansedang. Contohnya Gunung Paracutin di Meksiko. Keluarnya magma dari perut Bumi menyebabkan berbagai kenampakan yang menakjubkan di permukaan Bumi. Kenampakan ini disebut kenampakan vulkanik. Kenampakan vulkanik dibedakan menjadi dua seperti berikut.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHY5HU6b6o8xNMit-teuBNXXYYZMW7yL35LwtvJ0erEQnV-JW3aJZAlkwPkrmtJKrlyGu_XHeIg3QQipxRIkBbcPDkOIOPvlJhdRkRExX-RZv5kyboPtJqZPjlHgVnMeLXA6VXFlzscp8/s400/Gunung+Api+Lava+Pijar.jpg

Material hasil erupsi
Pada waktu gunung api meletus, material yang dikeluarkan terdiri atas tiga jenis. Ketiga jenis itu adalah material padat, material cair (lava cair) dan gas. Material padat yang disebut piroklastika, dan dibedakan menjadi:
1. batu-batu besar disebut bom,
2. batu-batu kecil disebut lapili,
3. kerikil dan pasir,
4. debu atau abu vulkanis.
Gas-gas yang dikeluarkan oleh gunung api disebut ekshalasi. Gas-gas tersebut dapat berujud asam sulfida (H2S), asam sulfat (H2SO4), carbon dioksida (CO2), klorida (CL), uap air (H2O) dan sulfida (HCL).
Letusan gunung api yang sangat dahsyat dapat menghancurkan puncak gunung, sehingga terbentuk kawah yang sangat luas dan berdinding terjal yang disebut kaldera. Contohnya adalah : Kaldera Tengger (lebarnya 8 km), kaldera Ijen (lebarnya 11 km) , Kaldera Iyang (17 km), kaldera Tambora (lebarnya 6 km), dan kaldera Batur (lebarnya 10 km). Gunung api yang akan meletus biasanya mengeluarkan tanda-tanda alami sebagai berikut:
1. suhu di sekitar kawah naik;
2. banyak sumber air di sekitar gunung itu mengering;
3. sering terjadi gempa (vulkanik);
4. sering terdengar suara gemuruh dari dalam gunung;
5. banyak binatang yang menuruni lereng.
Beberapa jenis hewan mampu menangkap tanda-tanda alami bahwa gunung yangditempatinya akan meletus. Jenis hewan itu antara lain monyet, kelelawar dan harimau.

Gejala post vulkanik
Gunung api yang sudah kurang aktif, memiliki tandatanda yang disebut gejala post vulkanik, atau pasca vulkanik atau setelah aktivitas vulkanik dengan gejala-gejala sebagai berikut.
1. Sumber gas asam arang (CO2 dan CO) yang disebut mofet. Gas ini berbahaya sebab dapat menyebabkan mati lemas bagi orang yang menghirupnya. Contoh: Kawah Timbang dan Nila di Dieng (Jawa Tengah), Tangkuban Perahu dan Papandayan (Jawa Barat).
2. Sumber gas belerang , disebut solfatara. Contoh : Tangkuban Parahu (Jawa Barat), Dieng (Jawa Tengah) dan Rinjani (NTB).
3. Sumber gas uap air, disebut fumarol. Contoh : Dieng (Jawa Tengah) dan Kamojang (Jawa Barat).
4. Sumber air panas. Sumber air panas yang mengandung zat belerang, dapat digunakan untuk menyembuhkan beberapa jenis penyakit kulit.
5. Sumber air mineral. Sumber air mineral ini berasal dari air tanah yang meresap bercampur dengan larutan mineral tertentu seperti: belerang, atau mineral lain. Contoh sumber air mineral terdapat di: Ciater dan Maribaya (Jawa Barat), dan Minahasa (Sulawesi Utara).
6. Geyser. Pancaran air panas yang berlangsung secara periodic disebut geyser. Geyser yang terkenal terdapat di Yellow Stone National Park, California (USA), pancaran airnya bias mencapai ketinggian 40 meter. Pancaran air semacam ini juga terdapat di Cisolok, Sukabumi, Jawa Barat.

Keuntungan adanya gunung api
Keuntungan adanya gunung api antara lain:
1. Abu vulkanis yang dikeluarkan gunung api saat terjadi erupsi(letusan) dapat menyuburkan tanah pertanian karena banyak mengandung unsur hara tanaman.
2. Material yang dikeluarkan gunung api saat terjadi letusan yang berupa pasir, kerikil, batu-batu besar, kesemuanya merupakan mineral industri yang dapat digunakan untuk bahan bangunan.
3. Gunung api terbentuk dari keluarnya magma dari dalam bumi. Magma yang menuju permukaan bumi tersebut banyak membawa mineral logam, dan barang tambang lainnya. Oleh karena itu di daerah pegunungan dan gunung api banyak ditemukan bahan tambang.
4. Adanya gunung api yang tinggi menyebabkan terjadinya hujan orografis, sehingga daerah itu menjadi daerah yang banyak hujan.
5. Daerah yang bergunung api biasanya merupakan daerah tinggi, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai daerah hutan, perkebunan, dan daerah pariwisata.

Kerugian adanya gunung api:
1. Gunung api pada waktu meletus mengeluarkan lava pijar dan sangat berbahaya.
2. Gunung api yang meletus juga mengeluarkan gas yang sangat panas, yang juga bergerak menuruni lereng. Contoh awan panas dari G. Merapi di Jawa Tengah.
3. Pada saat terjadi letusan, lava pijar akan bercampur dengan air yang terdapat di danau kawah, dan membentuk lahar panas, yang sangat berbahaya. Contoh lahar panas dari G. Kelud (Jawa Timur).
4. Lava yang menumpuk di puncak gunung akan hanyut dan turun ke bawah bersama air hujan sebagai lahar dingin. Wujud lahar dingin ini berupa aliran batu, kerikil dan pasir yang jenuh air, meluncur ke bawah menuruni lereng.
5. Gunung api yang tinggi dan berderet dapat membentuk daerah bayangan hujan. Daerah bayangan hujan ini curah hujannya sedikit dan bersifat lebih kering. Contoh Lembah Palu, Sulawesi Tengah.
6. Letusan gunung api bawah laut dapat menyebabkan terjadinya gelombang Tsunami, seperti tsunami di di Banten dan Lampung akibat letusan Gunung Krakatau (1883).
7. Abu vulkanis di udara dari letusan gunung api dapat mengganggu penerbangan dan dapat merusak tanaman.

Deretan Pegunungan dan Gunung api
Secara garis besar, terdapat dua deretan gunung api di dunia, yaitu deretan atau jalur pegunungan mediteran dan deretan pegunungan (sirkum) Pasifik. Indonesia merupakan tempat pertemuan antara deretan pegunungan medeteran dan sirkum Pasifik. Oleh karena itu Indonesia banyak terdapat gunung api dan sekaligus merupakan daerah gempa bumi.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVhdJl11ajjtGlXHk84NRulfBs4l2Jfwirkv75DxOTSEjxrGBbKa2lmM3YRc0c_nAUk-pn9qlyZ-R3Rzk3dd37eW1vespMS-v6qV6Gxpzy761UvLWH6xhxbqeVquDe70Wyr1uQtGv4QyE/s400/Sirkum+Pasifik+%2526+Mediterania.jpg

Gunung api di Indonesia
Jumlah gunung api aktif di Indonesia ± 129 buah dan sejak awal abad ke XVII, 70 buah diantaranya sering meletus. Deretan pegunungan di Indonesia dapat diperhatikan pada Gambar di bawah ini.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEif8x-jYZlFeiW5Aq4BoLNF2T2TJ9ZX9nV-LdS6rIggevJ0hutpfZYFgE10oDN92M9vt8Odhv8JNcLH_jtP87A7_Jgbp5UzIwCMkmA2-lpmqbe2XmAXJb1_3UmehnePyCKubnIwqRB-DEA/s400/Deret+Pegunungan+di+Indonesia.jpg
Sumber:
Legawa, I Wayan, dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas VII Edisi 4.Departemen Pendidikan Nasional.
Waluyo.dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas VII Edisi 4. Departemen Pendidikan Nasional.
Anwas, Oom, dkk. 2010.Bentuk Muka Bumi.
Diposkan oleh Tuti R.Lestari di 19.43 http://img1.blogblog.com/img/icon18_email.gif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar